Soal Kandang Ayam, Warga Desa Sukarena Oncog Kantor Camat Ciomas

Serang, Sinar Surya – Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Sukarena (AMDS) mendatangi Kantor Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang untuk menuntut agar ditutupnya proyek kandang ayam yang berlokasi di Gundalong Desa Panyaungan Jaya Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang. Pasalnya, keberadaan kandang ayam tersebut bukan pada tempatnya sebab lokasi itu diperuntukan untuk lahan pertanian saja dan perkebunan, selain itu juga lahan serapan air, maka dengan ini kami dari masyarakat Desa Sukarena menolak keberadaan kandang ayam tersebut agar pembangunan kandang ayam harus ditutup permanen, hal itu dikatakan oleh jendral lapangan yakni Bustomi saat melakukan orasinya didepan kantor Kecamatan (Jumat 26/04/18).

            Setelah sekian menit pendemo yang berjumlah sekitar 300 sebelumnya berorasi diluar halaman kantor kemudian memasuki halaman kantor karena belum Dapat respon dari pihak terkait, setelah pendemo berorasi didalam halaman kantor baru lah mendapat respon dari camat yang keluar dan menyambut pendemo, hal itu juga puluhan personil dari kepolisian dari Polsek setempat dan dari polres yang juga ikut mengamankan jalannya aksi orasi tersebut.

           Bustomi saat orasinya menuntut camat untuk menutup keberadaan kandang ayam tersebut, disambung dengan Tami yang juga dalam orasinya agar segera camat dan pihak satuan polisi pamong praja (satpol PP) kabupaten serang agar segera menutup permanen kandang ayam tersebut.

            “Kami meminta kepada pak camat agar segera menutup permanen kandang ayam tersebut, tolak pembangunan kandang ayam” ujarnya dengan nada semangat.

            Sementara Leli Hambali beserta pihak terkait yakni dari dinas Lingkungan Hidup, dari Kabid Satpol PP, PUPR dan dari perijinan juga menyetujui permintaan masyarakat untuk menutup proyek kandang ayam tersebut.

            “Kami berjanji akan menutup permanen pembangunan kandang ayam tersebut hari Senin besok,” ucap Leli Hambali beserta pihak terkait yang dibarengi dengan surat pernyataan penutupan yang bermaterai.

            Ditempat terpisah, Ahmad Jaenudin Selaku sekdes Desa Panyaungan Jaya angkat bicara, sebab menurutnya keberadaan kandang ayam tersebut adanya di Desa Panyaungan Jaya, bukan di Desa Sukarena oleh karena itu dirinya berharap ppemerinah Daerah (Pemda) dalam hal ini dinas terkait jika memang kelengkapan perijinannya sudah di anggap lengkap, kami sebagai masyarakat desa panyaungan jaya yang secara wilayah adanya pembangunan kandang tersebut agar segera di tanda tangani surat ijinnya terlepas dari pro dan kontra karena pada prinsipnya kami warga panyaungan jaya mendukung adanya investor yg berencana membangun kandang ayam dengan system moderen di wilayah Panyaungan Jaya.

            “Kami pemerintahan desa berbicara dampak baik positife mau negative nya kami lah yang akan merasakan yang jelas kami sebagai pemerintahan desa mendorong hal itu karena memang masyarkat kami merasa perlu dan butuh akan ada nya peningkatan kesejahteraan secara ekonomi dan tentunya hal itu akan mengurangi pengangguran warga kami,” ujarnya.

            Masih kata Ahmad, Berbicara dampak negatif terkait pencemaran lingkungan kita dapat liat secara kasat mata bagi wilayah-wilayah yang sudah berjalan dan melaksanakan project tersebut apakah masyarakatnya keracunan, penyakitan dan pingsan akibat bau atau dampak lainnya? saya pikir tidak karena di tetangga kecamatan sudah banyak yang beroprasi masyarakatnya biasa aja dan sehat-sehat saja ko.

            “Untuk itu sekali lagi kami mendorong dan menyetujui pihak investor membangun kandang di wilayah kami karena alasannya tadi itu terlepas dari kepentingan pihak-pihak luar yang kontra ini adalah masyarakat kami yang menginginkan adanya perubahan sosial ekonomi tapi saya juga memgapresiasi ke tetangga desa/rekan-rekan kami yang kontra kami berterima kasih atas suatu sikap yang tentu mengingatkan kami akan sesuatu hal dan tentunya hal itu sdh kami buat kesepakatan dengan pihak investor akan adanya kekhawatiran akan dampak2 tadi, sekali lagi secara pribadi dan sebagai pemerintahan desa kami haturkan terima kasih dan apresiasi itu tapi tolong jgn terlalu di Politisir atau di dramatisir seolah2 akan terjadi kiamat atau apalah,” pungkasnya. (Cong)