Jakarta, Sinar Surya – Polda Metro Jaya menggelar operasi kewilayahan untuk menangkap jambret dan begal. Sebanyak 1.000 polisi dikerahkan dalam operasi itu.
“Mulai hari ini, 3 Juli sampai 3 Agustus 2018, Polda Metro melakukan operasi kewilayahan mandiri. Sasaran jambret, begal, curas, dan curat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono dalam keterangannya kepada wartawan, baru-baru ini.
Argo menjelaskan pihaknya telah membentuk 16 tim yang terdiri atas personel Polda dan polres. Selain itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis memerintahkan personelnya tak segan-segan menembak para penjambret yang berusaha melawan petugas.
“Telah dibentuk 16 tim, terdiri atas polres 13 tim dan Polda 3 tim. Personel yang dilibatkan 1.000 personel Polda dan polres. Perintah Kapolda Metro, tembak bila melawan petugas,” ujarnya.
Aksi penjambretan belakangan ini marak terjadi di Jakarta. Salah satu yang menjadi korban penjambretan adalah Dirjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarief Burhanuddin saat bersepeda pada Minggu (24/6). Polisi berhasil menangkap dua pelaku bernama Frangki dan Agustina.
Salah seorang pelaku bernama Frangki ditembak mati karena berusaha melawan petugas. Dari penangkapan kasus ini, polisi juga berhasil membongkar sindikat besar penjambret yang diduga bermarkas di Teluk Gong, Jakarta Utara.
Bukan hanya Dirjen PUPR, rombongan Wagub DKI Jakarta Sandiaga Uno pun menjadi korban penjambretan saat mengunjungi Jakarta Fair di PRJ, Minggu (17/6) lalu. Ponsel suster yang merawat anaknya, Sulaiman, raib.
Yang terbaru, penumpang ojek online bernama Warsilah (37) menjadi sasaran penjambret di Jalan Ahmad Yani, Jakarta Pusat, Minggu (1/7). Akibat kejadian itu, korban meninggal dunia di tempat. (dt/ss)