BAK MALING TERIAK MALING! DUGAAN KONSPIRASI OKNUM WARTAWAN DAN PEGAWAI BLUD DISHUB KOTA BANDUNG

Berita Utama400 Dilihat

Bandung, Sinarsuryanews.com – Polemik penahanan ATM sopir, kernet, dan montir Trans Metro Bandung (TMB) yang dikelola oleh BLUD Dishub Kota Bandung semakin memanas. Isu ini awalnya diangkat oleh sejumlah media, termasuk PenaSakti.com, NarasiNews, dan BhayangkaraSatu. Namun, situasi berubah setelah muncul tudingan bahwa media Waspira bermaksud memeras BLUD Dishub Kota Bandung.

Ironisnya, dugaan skenario ini justru didalangi oleh dua oknum wartawan berinisial Ugastra dan MD Robi Firmansyah, serta seorang pegawai Dishub bernama Yosep. Ketiganya diduga bersekongkol untuk mengamankan posisi BLUD Dishub Kota Bandung dari berbagai pemberitaan negatif dengan cara mengarahkan opini dan menyerang media lain yang tidak sejalan dengan mereka.
Baca juga ;

Menurut informasi yang dihimpun, setiap media yang menyoroti kasus penahanan ATM pegawai TMB akan dikoordinasikan oleh Yosep atas arahan Ugastra. Namun, ada syaratnya—media tersebut harus menyetor sejumlah uang dengan dalih “uang terima kasih.” Jika tidak mengikuti arahan mereka, media tersebut justru akan diserang dengan berita tandingan dari tiga media yang disebut-sebut berada di bawah kendali mereka.

Dugaan keterlibatan ketiga sosok ini semakin kuat setelah beredar kabar bahwa mereka telah menerima “upeti” dalam jumlah fantastis dari BLUD Dishub Kota Bandung, mencapai ratusan juta rupiah. Uang tersebut diduga digunakan untuk meredam pemberitaan miring terhadap BLUD serta menyusun strategi kontra-narasi terhadap media yang terus mengkritisi kebijakan dan dugaan penyimpangan di tubuh BLUD Dishub Kota Bandung.

Sementara itu, isu utama mengenai penahanan ATM para sopir, kernet, dan montir TMB yang menjadi hak pribadi mereka justru semakin tertutup oleh perang opini yang dimainkan oleh kelompok ini. Padahal, kasus ini menyangkut hak-hak pekerja yang seharusnya mendapat perlindungan hukum.
Baca juga ;

Sejumlah pihak kini mulai mempertanyakan transparansi dan integritas BLUD Dishub Kota Bandung dalam menangani persoalan ini. Apakah ada upaya sistematis untuk membungkam kritik dengan menggunakan media yang telah “dibeli”? Ataukah ini hanya bagian dari permainan oknum yang ingin mencari keuntungan dari konflik yang ada?

Hingga berita ini diturunkan, pihak BLUD Dishub Kota Bandung belum memberikan klarifikasi resmi terkait dugaan adanya aliran dana kepada ketiga oknum tersebut. Publik kini menanti jawaban dan tindakan tegas dari pihak terkait untuk mengungkap kebenaran di balik polemik ini.

(Tim Redaksi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *