Subang, Sinarsuryanews.com – Angaran bantuan provinsi tahun 2022 dan 2023 pada desa kiarasari terindikasi di korupsi, Dari hasil investigasi dan informasi dilapangan banyak di temukan fakta fakta kejanggalan, dimana kantor desa dan gor desa kondisinya bagian tembok samping kantor desa sudah pada mulai terkelupas begitu juga cat seluruh ruangan, baik luar dan dalam teŕlihat kusam, hal itu sangat memprihatinkan.
Anggaran banprov setiap tahunya turun dengan total Rp.130.000.000,= kalàu di total selama 6 tahun anggaran mencapai Rp. 780. 000.000,= Selain banprov, dana desa program ketahanan pangan pun tidak jelas keberadaanya, begitu juga program stunting tidàk tepat sasaran dan tidàk jelas.
Pada pelaksanaannya seharusnya anàk balita dàn ibu hàmil harus mendapat bantuan makanan tambahàn guna meningkatkàn giji nya agar terhindar dari giji buruk dan pertumbuhan nya tidak terhàmbat atàu stunting tubuh pendek.
Sementara salah sàtu ketua rt yang tidak mau disebutkan namanya, demi menjaga nama baiknya, “Dia mengàku tidak mendapat bantuan ternak pada program ketahanan pangan,” Ga pa saya ga mendapat bantuan kalau yang lain dapat ada yang di operkan, giliran kalau udah nambah anakàn tapi ga tau sekaràng gimana ungkapnya.
Dengan kondisi angaran yang sangat besar seharusnya kondisi kantor desa sudah bagus, hal itu sangat tidak sebanding
Samsudin Kades Kiarasari hendak di konfirmasi saat ada audit dari Irda, dirinya minta tunggu setelah beres acara, namun sangat di sayangkan Awak media ini menunggu sampai selesai acara kades samsudin malah pergi dan tidak menampakan batang hidung nya dan terkesan menghindar saat mau di konfirmasi. Dengan kejadian itu jelas oknum kades ini tidak menghargai propesi awak media untuk mencari beŕita.
Sementara sekdes yang nota bene masih keluarga nya, menyebutkan bahwa kades sudah pergi, saat dihubungi handpone nya sudah tidak aktif, ujar Sekdes.
Kinerja Kades samsudin juga mendapat tanggapan miring dari warganya yang jarang berinteraksi saat ada warganya meninggal, Ironisnya salah satu petugas linmas R mengàku ga pernah mendapat honor.
Hnd.