Gara-gara Buang Limbah ke Area Persawahan, PT VIM di Geruduk Petani

Berita Utama258 Dilihat

KARAWANG, Sinarsuryanews.com — Sekelompok petani dan pemuda Saderek Rengasdengklok, Kabupaten Karawang melakukan aksi demo mendatangi pengelola pasar Rengasdengklok, mereka menuntut sawah yang dikelola petani tidak dicemari oleh limbah pasar karena sangat mengganggu pertumbuhan, hasil tanam dan kesehatan.

Dalam aksi tersebut sekelompok pemuda Saderek dan petani menyampaikan aspirasinya ke kantor PT Visi Indonesia Mandiri (VIM) sebagai pengelola pasar proklamasi, Kabupaten Karawang, Jawa Barat berkantor di lingkungan pasar tersebut.

Dalam aksinya para petani dan pemuda Saderek meminta agar PT VIM tidak membuang limbah ke area pesawahan dikarenakan berdampak pada tumbuh dan hasil tanan padi secara drastis.

Saat diwawancara, Dekok moderator aksi menyampaikan bahwa sejak dioperasikannya pasar proklamasi Rengasdengklok yang dikelola oleh PT VIM diduga limbah cair pasar Proklamasi di buang ke area persawahan.

“Selama ini petani 6 bulan kebelakang setelah beroperasinya pasar mereka mengadu kepada saya masalah pencemaran limbah yang dilakukan oleh pengelola pasar Proklamasi,” kata Dekok, Selasa (16/05/23).

Dalam tuntutan pemuda Saderek dan petani meminta agar PT VIM sebagai pengelola pasar Proklamasi Rengasdengklok tidak membuang limbah ke area persawahan, dan hari ini harus ada solusi kepada petani yang merasa dirugikan

“Tuntutannya perusahaan pengelola pasar proklamasi tidak membuang limbah ke sawah dan hari ini solusinya harus ada titik temu kepada petani,” ungkapnya

Bahkan secara tegas pemuda Saderek menuntut PT VIM harus menutup saluran pembuangan air ke area persawahan secara permanen karena telah merugikan para petani “Kami Gapoktan bersama pemuda menuntut PT VIM harus menutup akses limbah yang mengaliri sawah para petani di Rengasdengklok ini,” jelasnya.

Adapun dampak dari pencemaran limbah yang diduga dari pasar proklamasi Rengasdengklok yaitu penghasilan menurun dan air limbah yang mencemari sawah mengakibatkan gatal gatal sehingga tidak ada buruh tani yang mau bekerja

“Dampaknya seperti yang disampaikan petani yaitu pendapatan berkurang, yang kerja sudah mulai tidak mau karena gatal-gatal dan limbah pasar tersebut sangat menggangu perkembangan padi dan penghasilan menurun,” pungkasnya.

Dalam aksinya, pemuda Saderek dan petani mendapatkan pengamanan dari anggota polisi yang diturunkan dari Mako Polres Karawang dan Kapolsek Rengasdengklok bersama anggotanya.(WN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *