Kota Bandung, Sinar Surya – Kabag Kesra Pemkot Bandung, Tatang Muchtar mengapresiasi Kegiatan pengajian bulanan yang pertama oleh FKPAI dan POKJALUH Kota Bandung, Rabu (9/5). Ia mengungkapkan rasa terimakasih atas kerjasama dalam pembinaan dakwah ke masyarakat di Kota Bandung yang telah dilaksanakan oleh seluruh Penyuluh Agama Islam.
Tatang Muchtar menjelaskan salah satu Perda Pemerintahan Kota Bandung, yaitu Perda No 9 Tahun 2012 tentang penggunanan, pemeliharaan dan pengembangan bahasa, sastra dan aksara Sunda. Tatang menjelaskan keberadaan PERDA tersebut menjadi sebuah upaya pemeliharaan dan melestarikan bahasa Sunda tersebut di payungi oleh Peraturan Daerah. Warga Kota Bandung setiap Rabu di usahakan dapat memelihara dan melestarikan serta menggunakan bahasa Sunda.
Tatang berharap kepada Penyuluh Agama Islam tidak hanya berlatih dan menguasai Bahasa Inggris, tetapi juga harus berlatih secara baik sastra dan aksara Sunda di Kota Bandung, karena penguasaan bahasa sunda sangat penting dalam pembinaan masyarakat di bumi parahyangan ini.
Tatang Muchtar menjelaskan kepedulian pemerintahan kota bandung terhadap Penyuluh Agama Islam terus diperjuangkan, dan sebagai salah satu usaha Pemerintah Kota Bandung untuk memperjuangkan nasib Penyuluh Agama Islam. Sebagai jembatan agar tetap sinergis antara Pemerintahan Kota Bandung dan Kementerian Agama.
Tatang Muchtar juga menyampaikan titipan isi Materi khusus dalam rangka pembinaan Masyarakat, yaitu Pendidikan karakter Bandung Masagi yaitu implementasi sebuah model pendidikan karakter berbasis kearifan lokal, yang merupakan model pendidikan karakter sesuai pandangan hidup budaya paripurna, kokoh, dan ajeg, menuju kesempurnaan.
Bandung Masagi mengandung empat prinsip utama masyarakat Sunda dalam mengamalkan kehidupan, yakni silih asih (kemanusiaan), silih asah (mencerdaskan), silih asuh (mendampingi), dan silih wawangi (mengampaikan hal-hal positif). Keempat prinsip tersebut diwujudkan ke dalam empat program utama, yakni cinta agama, jaga budaya, bela negara, dan cinta lingkungan.
Tatang Muchtar berharap dengan perhatian Pemerintah Kota Bandung semoga bisa menumbuhkan karakter positif, yakni untuk menumbuhkan generasi yang tangguh. Model pendidikan karakter Bandung Masagi merupakan bentuk konkret revolusi mental agar Masyarakat Bandung memiliki pijakan akar jati diri kearifan, adapun tujuan Bandung Masagi untuk membentuk karakter seseorang menjadi kuat dengan asupan makan bergizi, cerdas karena diberi makan ilmu dan akhlakul karimah. (Kontributor : Eva Nurwidiawati)