Kades Sayang diduga Lemah dalam membina Warga yang kerap buang Sampah ke Sungai

Berita Utama192 Dilihat

Kab Sumedang, SinarSuryanews.com, – Dihari  jadi Citarum Harum masih ada pelaku yang dengan sengaja melakukan pencemaran terhadap sungai, Seharusnya itu tidak perlu terjadi, apa lagi mengingat program citarum harum sudah 4 tahun diduga kuat masih terjadi ego sektoral, baik dari DLH, desa dan Satgas, sampai saat ini disungai Cikeruh Sumedang masih menjadi penampung sumbangan sampah yaitu tepatnya di desa Sayang dan desa Mekar Galih Kecamatan Jatinanggor, Miris sekali jika melihat Sungai Cikeruh Sumedang dijadikan bak sampah oleh warga yang akan berpotensi cemarkan sungai citarum, akibat dari banyaknya sampah yang menumpuk dibadan sungai, jika musim penghujan turun daerah tersebut kerap terancam banjir bandang.


Dody Kades Sayang saat di konfirmasi (24/05) menjelaskan, “kami sudah pernah memberikan teguran pelaku usaha dan sudah melakukan pembinaan bersama satgas, tetapi tetap saja tidak di dengar oleh warga saya, ini yang menjadi kelemahan kita, kalau saya tegas nanti warga jadi berpikiran aneh – aneh, saya hanya banyak bersabat saja, kita masih punya 1 “TPS3R untuk tempat sampah warga, jadi belum bisa maksimal menampung sampah dan mengelolah sampah maklum semua tenaga adalah relawan, tetapi dalam hal membuang sampah itu kembali pada kesadaran dan SDM warga itu sendiri, kami sudah bina warganya tetapi memang tidak maksimal karena semua anggaran terbentur dengan penanganan Covid 19, “ucap kades
“terkait ada salah satu warga yang bernama Rakimin, rumah dan tempat usahanya ada di RW 02, dia punya kandang sapi dan juga menarik sampah dari warga yang katanya sampah tersebut dikelolah sendiri tetapi saya tidak tahu kalau ada sampah dan kotoran sapi dibuang kesungai, memang saya sudah sering tegur, tapi warganya tidak mau mendengar dan bandel.
ketika diminta tanggapan dari Ketua umun LSM Penjara Andi halim tentang lemahnya Kades sayang dalam membina dan menegur warganya yang bandel, dia mengatakan ” Patut diduga kuat kades lemah banyak faktor, bisa jadi kadesnya juga sudah terkontaminasi atau telah menerima sesuatu dari warganya maupun pelaku usaha itu sendiri, sehingga ada beban moral ketika akan ditegur, dan bisa juga dikarenakan kades tersebut tidak mampu atau tidak berani membuat suatu gebrakan positif yang pada koridornya tetap mengacu pada aturan dalam memberikan sangsi tegas kepada warga yang tidak bisa diatur”
Dansub 15 Sektor 21 Serka Erik menambahkan “saya sudah sering tegur orang tersebut selain kandang sapi atau sisa pakannya jangan buang di sungai, termasuk kotorannya. Pernah kita bersihkan bersama sampah yang di bawah jembatan, sekarang sudah numpuk lagi “pungkasnya.
Jangan jadikan citarum tempat sampah terpanjang sedunia, tingkat kesadaran masyarakat harus terus di push, agar program citarum berhasil dengan gemilang, sampah yang dengan sengaja di buang ke sungai diduga bekas pakan sapi dan sampah plastik oleh pengelola sampah. (WN)