Pengabdian Satgas Pamtas Yonif 310/KK di Keerom sebagai Tenaga Pendidik

Berita Utama196 Dilihat

Keerom, Papua – Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Yonif 310/KK telah menjalankan tindakan luar biasa dengan bertransformasi menjadi tenaga pendidik untuk mengajar siswa-siswi SD YPPK Pulboa di Kampung Yuanda, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, pada hari Selasa (15/8/2023).

Dalam keterangan resminya, Komandan Satgas Yonif 310/KK, Letkol Inf Andrik Fachrizal, menyoroti permasalahan serius yang dihadapi dalam sektor pendidikan di wilayah pedalaman Papua. Keterbatasan tenaga pengajar di daerah ini telah menjadi hambatan signifikan dalam menjaga kontinuitas pendidikan bagi generasi penerus di Timur Indonesia.

Dalam upaya mengatasi tantangan tersebut, Dansatgas menjelaskan bahwa anggotanya dengan tulus merasa terpanggil untuk turut serta dalam pengajaran bagi generasi penerus di Papua. Langkah ini juga dilengkapi dengan komitmen untuk menyediakan bantuan dalam bentuk perlengkapan sekolah seperti seragam, tas, buku, dan alat tulis.

Dansatgas dengan tegas menyatakan, “Dengan persiapan tenaga pengajar yang telah kami lakukan sebelumnya, kami berusaha menjadi solusi untuk mengatasi kelangkaan tenaga pengajar di wilayah yang menjadi fokus tanggung jawab Satgas.”

Sersan Mayor Ahmad Mu’minin, yang bertugas sebagai Danpos Kalipao, berbagi motivasinya dalam mengajar di Kampung Yuanda, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua. Ia mengungkapkan urgensi memberikan pendidikan kepada generasi muda di wilayah Satgas ini dengan segera, agar mereka tidak tertinggal dari wilayah lain di Indonesia.

Respons positif masyarakat Kampung Yuanda terhadap kehadiran pengajar dari TNI menjadi catatan penting. Dengan antusiasme dan terima kasih, masyarakat mengapresiasi upaya Satgas Pamtas Yonif 310/KK dalam mendukung pendidikan di daerah tersebut.

Kepala Sekolah SD YPPK Pulboa, Philipus Alang (52), mengungkapkan kegembiraannya atas partisipasi ini. Ia merasa terbantu dengan sukarela TNI dalam memberikan kontribusi dalam proses belajar-mengajar di sekolahnya. “Keterbatasan guru di sini menjadi masalah, dan kehadiran TNI untuk turut mengajar benar-benar membantu. Anak-anak terlihat antusias dan semangat dalam belajar,” ujarnya dengan penuh apresiasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *