Bandung, SinarSuryaNews.Com – Potensi bencana di beberapa daerah di Jabar cukup tinggi. Kondisi faktual, beberapa hari lalu bencana banjir dan longsor melanda sejumlah daerah antara lain Kabupaten Garut, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor.
Kondisi faktual masih tingginya Bencana harus dibangun partisipasi dari semua pihak untuk bergotong -rotong dalam penanganan bencana.
Berkenaan dengan hal tersebut, PKS Jabar sudah siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk membantu penanganan bencana.
Partisipasi itu, diwujudkan dengan dibuatnya sekolah relawan kebencanaan, ungkap Plt. Ketua DPW PKS Jabar, Iwan Suryawan dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.
Iwan , dalam keterangannya mengatakan saat ini relawan yang ikut dalam sekolah relawan kebencanaan sudah ada yang siap mengikuti pelatihan. Relawan itu, akan dilatih selama tiga bulan terhitung dari Agustus sampai Oktober 2022.
Dalam penyelenggaraan pelatihan ini, PKS siap berkoordinasi dengan lembaga penanganan bencana baik Bazarnas maupun BPBD Provinsi maupun Kota/Kabupaten.
Iwan, dalam keterangannya mengatakan dalam penanganan bencana banyak Kendala yang dihadapi, diantaranya jangkauan wilayah luas sehingga membutuhkan SDM yang cukup banyak.
Oleh karenanya dan perlu ada sekolah relawan kebencanaan.
Bagi peserta yang sudah mengikuti pelatihan, akan diberikan sertifikat. Adapun sertifikat yang akan dikeluarkan diantaranya sertifikat matras kebencanaan.
Sementara itu, penanggung jawab sekolah relawan kebencanaan, Tajul Arifin dalam keterangannya mengatakan Anggota yang mengikuti pelatihan, tak hanya dari kader PKS Saja. Namun, bagi masyarakat luas yang ingin mengikuti pelatihan tak hanya untuk kader partai saja, tapi masyarakat umum jika berminat bisa ikut berpartisipasi.
Bagi peserta tidak dikenakan biaya alias gratis.
Adapun target untuk peserta, minimal 50 orang dari masing-masing Kabupaten/Kota
Sebagai informasi, hingga saat ini, sekolah relawan kebencanaan, saat ini sudah mencapai 1.1.56 orang. Dengan kondisi faktual ini, dengan memperhatikan jumlah Kabupaten/Kota di Jabar, jumlah peserta sudah memenuhi target minimal.
Tajul, dalam bagian lain keterangannya mengatakan launching di tiap Kota/Kabupaten akan dilaksanakan secara bertahap.
Sementara metode pelatihan akan dilaksanakan off line dan online, pangkas Tajul mengakhiri penjelasannya. (Red)