TANGERANG, Sinarsuryanews.com – Berawal dari keprihatinan dengan kondisi keterbatasan kesehatan seperti gangguan autoimun, dimana dalam aktifitas yang terbatas dapat menyesuaikan dengan kondisi kesehatannya, tapi mereka (autoimun) juga harus tetap beraktifitas, berkreasi dan berkarya dan menghasilkan sesuatu yang dibanggakan.
Hal inilah yang membuat Tanti Damayanti sosok yang gigih dan berani menyuarakan kampanye kesehatan autoimun, membawa perhatian pada masalah yang mempengaruhi jutaan orang di Indonesia.
“Bagi orang bermasalah dengan keterbatasan kesehatan, seperti lupus yang juga termasuk autoimun, faktor suhu panas matahari sangat berpengaruh. Namun, biar bagaimanapun harus menjalankan pola hidup sehat dengan berolahraga, disitulah saya menemukan olahraga yang cocok bagi orang yang memiliki keterbatasan kesehatan. Akhirnya line dance yang menjadi pilihan saya,” jelas Tanti, di Yogs Studio Gallery, Kota Tangerang, Minggu (26/5/2024).
Seperti diketahui, sosok Tanti adalah pekerja profesional yang merupakan penyintas Lupus yang telah menulis dua (2) buku kisahnya dengan judul “Metamorfosa”.
Dan sebagai odapus, Tanti mempunyai hobby line dance yang membawanya mengikuti kejuaraan tingkat Nasional dan minggu lalu di tingkat Internasional Indonesia Open UCWDC (United Country Western Dance Council) dan membawa pulang medali juara 2 kategori Silver newcomers.
“Saya ingin memberikan contoh nyata bahwa seorang odapus bisa tetap berkarya dan berprestasi,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Ketua Diklatbang Ikatan Langkah Dansa Indonesia (ILDI), Atit Sri menerangkan bahwa olahraga line dance merupakan senam dengan irama yang low beat dan ini dapat diterapkan semua usia untuk autoimun.
“Saya rasa line dance cocok bagi mereka yang mempunyai keterbatasan kesehatan seperti autoimun. Karena olahraga ini bukan saja hanya gerak tubuh saja, sebab dimana ada untuk menambah daya ingat karena dapat melatih motoriknya,” ujarnya.
Sementara diketahui, Tanti dan para autoimun datang di Yogs Studio dan Gallery dalam rangka rekaman lagu yang dinyanyikan bersama para remaja berbagai jenis autoimun dalam memperingati World Lupus Day dan bulan peduli autoimun dengan judul ” Semua Pasti Bisa”. Lagu yang liriknya ditulis oleh Tanti Damayanti ini juga hasil kolaborasi dengan anak tongkrongan musik. Lagu yang mengandung pesan bagaimana para autoimun dapat lebih semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari agar kondisi mentalnya stabil.
Selain itu, lagu ‘Semua Pasti Bisa” ini dibuat koreo linedance bersama Asbare Bare, koreo ini diharapkan bisa dibawakan oleh seluruh masyarakat awam sebagai bentuk kampanye dan awareness akan autoimun.
Berikut lirik lagu “Semua Pasti Bisa”
Bukalah hari mu dengan bahagia
Lepaskan lelahmu gapailah cita
Teruslah melangkah singkirkan rintangan
Jangan berhenti kita harus bisa.
Apapun yg terjadi hidupmu sangat berarti.
Terus berharap janganlah ragu dengan semangatmu
Semua pasti bisa terus berusaha jangan menyerah
kuatkan semangat mu percaya diri semua pasti bisa, Percaya diri semua pasti bisa.
(Red)