Cianjur, Sinarsuryanews.Com – Dengan dugaan korupsi dana bumdes yang dilakukan Dasep Saepuloh selaku Kepala Desa Sukarame Kecamatan Sukanagara, sehingga banyak diantaranya masyarakat sukarame kecewa.
Dengan adanya dugaan penyelewengan dana bumdes, uang yang ada di pengelola disinyalir hanya dinikmati oleh pengelola semata, pasalnya sisa dana yang diduga dikorupsi kades itu, di gunakan untuk usaha ketua dan bendahara saja, serta tidak ada manfaatnya buat masyarakat dan warga tetap membeli secara harga tinggi, khususnya gas elpiji.
Baca Juga ;
Harapan masyarakat Sukarame, coba dengan adanya program bumdes, carilah kegiatan yang benar benar membantu dan bermanfaat kepada warga desa bukan segelintir orang saja, juga sangat di nilai nepotisme karena banyak yang mengetahui bahwa orang yang di jadikan ketua itu berinisial yus adalah merupakan pendukung atau tim sukses pada saat pilkades, masyarakat merasa kecewa dengan adanya pemotongan dana bumdes, ujar salah satu warga.
Tanggapan ketua bumdes setelah pemberitaan muncul langsung menghubungi awak media Sinar Surya, “bapak dimana, aduh, saya ditegor kepala desa,” kenapa menginformasikan pemotongan dana, katanya dan bapak kepala desa minta beritanya jangan disebarkan dan bagaimana baiknya, ujar Ketua Bumdes.
Baca Juga ;
Menurut Dasep Saepuloh pada saat dihubungi, menerangkan “dari siapa informasi yang didapatkan perihal Bumdes,” dan itu adalah “bantuan Aspirasi,” kan bapak tahu kalau aspirasi sudah tidak aneh, adanya pemotongan tuturnya namun ketika ditanya dari aspirasi apa dan partai apa yang memberikan, namun Dasep Saepulloh tidak bisa menjelaskannya.
Banyaknya teror yang diterima Sinar Surya, ada yang memohon bagaimana baiknya jangan di sebar, ada pula yang yang mengatakan minta solusi apakah berita tersebut di diperhalus demi menjaga nama baik kepala desa dan juga yang menakut nakuti.
Menurut salah satu Camat pada saat dikonfirmasi, dia menuturkan bahwa “tidak ada dana Bumdes dari Aspirasi,” Kurang lebih seperti itu, umumnya dari Dana Desa, paling yang lainnya ada stimulan, maaf saja bila salah pungkasnya.
Di Desa sukarame diduga tidak lakukan lelang tandingan pengadaan barang atau jasa dari sumber dana desa dari waktu ke waktu, hal itu didasari hasil konfirmasi dengan TPK, tidak ada lelang pengadaan barang atau jasa, Pasalnya dalam hal kegiatan berdasarkan musdus dan musdes TPK hanya mengerjakan instruksi dari kepala desa. Bersambung
(TIM)