Pungli Berkedok Sumbangan, Ajang Cari Keuntungan Pengurus PGRI ?

Berita Utama843 Dilihat

Kab.Bandung, Sinarsuryanews.com – Sungguh sangat disayangkan dan miris melihat dunia pendidikan, secara khusus di kabupaten Bandung masih kerap disuguhi dengan berbagai program yang tidak masuk akal dengan membebankan siswa maupun orangtua siswa untuk mencari dana melalui pungutan berkedok sumbangan, seperti halnya yang terjadi di Kec. Banjaran yaitu SD Negeri 01 Kiangroke.

Kepala Sekolah Entin Tartini, S.Pd,M.Pd memerintahkan jajarannya mencari dana kepada siswa untuk membantu korban bencana banjir yang ada di Jabotabek maupun yang ada di Kecamatan Banjaran.

Ketika Kepala SDN 01  Kiangroke tersebut dikonfirmasi pada Kamis (30/1) mengatakan, bukan pungutan tetapi sumbangan dan semua itu berani dilakukan atas intruksi dari Ketua PGRI Kec.Banjaran Drs Cipto, semuanya sudah sesuai prosedur dan bukan hanya disini saja terjadi tetapi se kecamatan bahkan se Kabupaten Bandung program sumbangan itu dilaksanakan untuk membantu SDN Kamasan 4 karena kebanjiran. Hal itu untuk juga dapat memupuk anak untuk beramal dan peka terhadap kepedulian Sosial dan jumlah sumbangannya bervariasi, dimana seluruh dana telah disetor ke PGRI dan untuk jumlah dana yang terkumpul saya tidak mengetahui karena ada di Tata Usaha, kebetulan tidak masuk karena anaknya sedang sakit.

Dia juga mengatakan, supaya lebih jelas langsung saja temui Ketua PGRI Kecamatan Banjaran biar jelas. “Saya takut salah menyampaikan,” ujarnya.

Abdul Majid, S.Pd., M.M sebagai Koordinator (Korwil) Pendidikan Kecamatan Banjaran saat konfirmasi perihal dugaan pungutan berkedok sumbangan apakah mengetahuinya, dia mengatakan bahwa itu bukanlah pungutan tetapi adalah sumbangan.

“Apa salah kalau sumbangan ? saya rasa sah – sah saja tidak ada yang salah,” ungkapnya.

Ketika awak media menanyakan juga tentang aturan dan ijin apa yang dipakai sebagai acuan perihal sumbangan yang sedang berjalan, dia mengatakan tidak ada aturan ataupun ijin dari kami, hanya sekedar mengetahui dan memberikan masukan saja. “Kebetulan saya juga sebagai menhan di PGRI, supaya lebih jelas tanyakan saja langsung ke Ketua PGRI,” jelasnya.

Drs Cipto Ketua PGRI Kec. Banjaran sewaktu dikonfirmasi di SDN Ciapus 3 Banjaran tentang adanya kegiatan PGRI tentang pungutan berkedok sumbangan, dia membantah bahwa itu bukan pungutan tetapi sumbangan, semua itu atas dasar kepedulian  terhadap dampak bencana yang terjadi di Jabotabek dan kemarin juga di wilayah kita juga yang terkena dampak banjir yaitu di SDN  Kamasan 4.

“Pengurus PGRI menghimbau dapat membantu, supaya lebih jelas silahkan tanyakan ke Pengurus PGRI Jawa Barat, karena kami sebagai pengurus Cabang hanya menjalankan himbauan Sesuai dengan Surat Himbauan PB-PGRI Nomor : 732/Um/PB/XXII/2020  tanggal 2 Januari 2020, perihal : Waspada Bencana dan Donasi Sosial,  dihimpun/disetor melalui Bank BRI EDU PEDULI Unit Lodaya Bandung No. Rekening : 076301001269502  a.n. Edu Peduli PGRI Jabar, dengan batas waktu pengumpulan sampai dengan tanggal 10 Februari 2020 dan hal itu juga terlaksana di kabupaten/Kota se-Provinsi Jawa Barat, dan untuk dana yang telah terkumpul saya belum mengetahui berapa jumlahnya karena belum dicek,” paparnya.

Ketika diminta tanggapan Kepala Bidang SD Drs. Adang Syapaat, M.M melalui saluran selular tentang adanya kegiatan PGRI di lingkungan SD Negeri Kab. Bandung tentang adanya permintaan sumbangan ke setiap sekolah untuk membantu korban banjir apakah sudah ada pemberitahuan dan ijin dari Dinas Pendidikan Kab. Bandung, tetapi sangat disayangkan yang bersangkutan hanya diam membisu.

Ketua DPP LSM Kerista Ricki Andito, ketika diminta tanggapan mengenai adanya kegiatan PGRI mencari sumbangan ke sekolah – sekolah, sangat membebankan Orangtua siswa dan bisa jadi itu adalah pungutan liar yang berkedok sumbangan.

“Kami juga akan menindaklanjuti dan akan konsultasi dengan Team Saber Pungli Jawa Barat agar dapat ditindaklanjuti. Sangat disayangkan dunia pendidikan kita ini dijadikan ajang untuk mencari keuntungan, masih teringat jelas beberapa Minggu ke belakang salah satu Kepala Bidang di lingkungan Dinas Pendidikan Kab. Bandung terkena OTT karena kasus Pungli, masa ini sudah ada lagi dugaan pungutan berkedok sumbangan,” pungkasnya. *(WN)