Slawi, Sinar Surya – Dalam 10 hari terakhir hingga Sabtu (7/7/2018) ini, sudah ada empat nyawa melayang akibat tertabrak kereta di perlintasan rel tanpa palang, wilayah Kabupaten Tegal.
Sebelumnya pada Kamis (28/6/2018) lalu, sebuah mobil tertabrak Kereta (KA) Kamandaka Tegal – Purwokerto di area perlintasan rel tanpa palang, Pepedan, Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Kamis (28/6/2018) 12.00 WIB.
Kecelakaan itu menewaskan dua orang yakni seorang ayah dan anak yany berada di dalam mobil. Kemudian, peristiwa serupa terjadi pada Kamis (5/7/2018) kemarin dan lagi-lagi menewaskan dua korban jiwa.
Kali ini, pengendara motor yang sedang berboncengan tertabrak Kereta (KA) Kamandaka Tegal – Purwokerto di area perlintasan rel tanpa palang, Jalan Tembok Lor, Adiwerna, Kabupaten Tegal, Kamis (5/7/2018) pukul 19.20 WIB malam.
Dua nyawa yang memiliki hubungan saudara itu melayang seketika usai tertabrak Kereta yang melaju keras.
Menanggapi hal itu, Kanit Laka Satlantas Polres Tegal Ipda Teguh Setiawan menyebut bahwa di Kabupaten Tegal sendiri memiliki 27 lintasan rel kereta tanpa palang.
“Semuanya tersebar di wilayah Kabupaten Tegal. 27 lintasan rel kereta tanpa palang itu berada di daerah sepi maupun ramai. Hal ini yang memang sangat diwaspadai,” tutur Ipda Teguh kepada Tribunjateng.com, Sabtu (7/7/2018).
Lebih lanjut, Teguh mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati saat melintas di perlintasan KA tanpa palang dan meminta untuk berhenti terlebih dahulu.
Saat berhenti, ia mengajak agar masyarkata melihat dulu kondisi sekeliling sebelum melintas rel tanpa palang.
“Kami juga sudah memberikan rambu-rambu peringatan di perlintasan KA tanpa palang itu. Harapannya, lintasan rel tanpa palang yang cukup ramai dilalui masyarakata akan diberi penanganan khusus. Contohnya di dua lokasi kecelakaan kemarin. Dua-duanya merupakan lokasi ramai,” bebernya. (*)