INDRAMAYU, SinarSuryaNews.Com, –
Bupati Indramayu Hj. Nina Agustina ajak 13 Organisasi Kewartawanan yang ada di Indramayu untuk buka puasa bersama di bulan Ramadan penuh berkah.
Tidak seperti biasanya orang nomor 1 di kab. Indramayu ini begitu terbuka kepada awak media selain antek-anteknya, Undangan kali ini juga menyasar semua wartawan yang tergabung dalam sejumlah organisasi tersebut.
Pemberitahuan ini nampaknya tidak mengurangi antusias para pewarta yang mayoritas belum bisa menginjak bagian dalam pendopo, sejak dibawah naungan anak mantan Kapolri, jauh sekali pada saat era Kol.Pol HA Djahari. SH atau LetKol.Inf HA.Suryana, lalu LetKol.Inf Ope.Mustofa dan zaman H.irianto.Ms.Syafiuddin yang sepertinya 24 jam PENDOPO buka untuk kuli tinta.
Berikut pemberitahuan yang beredar di 13 organisasi kewartawanan yang ada di Indramayu itu :
MOHON PERHATIAN.
BAHWA KEGIATAN NGABUBURIT DAN IFTAR BERSAMA BUPATI INDRAMAYU BARENG JURNALIS YANG SEMULA DILAKSANAKAN PADA HARI SELASA, 26 APRIL 2022 DIUNDUR MENJADI HARI KAMIS, 28 APRIL 2022. PENGUNDURAN WAKTU KEGIATAN INI DIKARENAKAN IBU BUPATI ADA AGENDA PERTEMUAN DI JAKARTA. UNTUK WAKTU DAN TEMPAT TIDAK BERUBAH YAKNI RUANG DALAM PENDOPO KABUPATEN PUKUL 16.30 WIB.
DEMIKIAN INFORMASI YANG DAPAT KAMI SAMPAIKAN, ATAS PERHATIANNYA DIHATURKAN TERIMA KASIH.
Seperti layaknya “dagelan”, beberapa ketua Organisasi Kewartawanan (OrKw), mengaku disuruh melaporkan jumlah pengurus dan jumlah anggota masing masing ,”untuk apa”, konon untuk dilaporkan pada penyelenggara yang akan membagikan “Sesuatu” dari Bupati.
Sampai disini permasalahan nyaris tida ada, namun beberapa jam sebelum jam “H” kembali ada pemberitahuan bahwa acara dialih ke posko mudik jembatan timbang (JT) Losarang Indramayu Barat dan ditekankan yang hadir hanya Ketua dan Sekretaris untuk “MEWAKILI”.
“Ko sy ga dikabari ,wah jadi ga enak nih ke temen temen anggota sebab mereka udah gasar geser program kerja khusus menghormati acara ini”, Ucap Raskana Depari salah seorang ketua OrKw, ia memilih mengutus rekannya yang ada di Indramayu Barat untuk menghadirinya.(luar biasa).
Sejak Kamis pagi, Graha Pers Indramayu (GPI) di jalan MT.Haryono Sindang Indramayu tampak tida sepi seperti biasanya. Ditempat tempat berkumpul baik di ruang masing masing OrKw maupun di kantin yang meski ” tutup ” ,yang dibicarakan hanya seputar kekecewaan tida bisanya hadir semua anggota, sebab ini kesempatan bisa bertemu dari dekat dengan Bupati Nina yang masing masing mungkin punya banyak pertanyaan yang bisa dipertanyakan untuk kepentingan tulisan yang dimiliki masing masing kaum “Renza” itu.
Selain itu, yang dibicarakan adalah kendaraan roda 4 siapa yang berangkat sebab “konon” ada sesuatu akan dititipkan pada yang menghadiri ” masa bawa parsel pake motor repot yang anggotanya banyak, bagaimana lagi kalau jalanan macet sehabis berbuka” tutur diantara mereka (Ini mungkin dampak disuruhnya semua OrKw menyampaikan daftar nama diatas).
Seperti itulah pernak pernik yang terjadi di GPI Indramayu dan kemudian mencair sejalan dengan masing masing OrKw mengambil sikap dan berangkat ke lokas acara dan mayoritas membawa kendaraan roda 4.
Sesuai jam yang ditentukan, acarapun dimulai sementara yang hadir beberapa orang diantaranya bukan Ketua atau Sekretaris bahkan tidak mewakili OrKw manapun. Sedangkan Bupati, didampingi ASDA lI Maman Kostaman .SH berikut beberapa unsur Pimpinan daerah lainnya.
Meski tidak banyak yang disampaikan Bupati yakni hanya menyampaikan kata maaf atas tidak bisa makan bersama, karena acaranya ngabuburit Iftar “Insya Allah kita lanjutkan nanti di pendopo dalam acara halal bil halal ” tutur Hj. Nina Agustina yang dengan keramahan dan bahasa tubuhnya yang familier membuat simpatik para perwakilan pewarta itu, apalagi apresiasi mereka ditunjukan saat Bupati membacakan puisi puisi jelang kata ahirnya.
Usai acara bersama undangan spesialnya itu, bupati Nina Agustina bersama rombongan mengelilingi semua pasilitas posko mudik terbaik di PANTURA JABAR ini, dan tentu saja melakukan dialog dialog ringan dengan para pemudik yang mayoritas menyatakan sangat puas mampir di posko yang pasilitasnya lengkap, selain sarana mainan anak anak, kesehatan dan tersedianya ruang ber AC, snack serta minuman hangat dan segar lainnya dan juga pasilitas PROKES yang cukup baik.
Tidak kalah menariknya dengan mengikuti kegiatan bupati yang meski tidak menyediakan ruang untuk para kuli tinta bertanya diluar kegiatan POSKO mudik, di ruang bekas pertemuan dengan para perwakilan OrKw pun suasana cukup hangat sebab saat buka puasa telah tiba usai ramah tamah dan “remeh temeh”, panitia mengundang para Sekretaris OrKw dan menyerahkan amplop berisi uang semua rata Rp.500.000,-. Diantara 13 OrKw yang 4-5 kali dipanggil tidak kunjung datang adalah Sekretaris PWI yang mewakili lebih kurang 56 anggota dan pengurusnya. Ini luar biasa sebab bila titipan sebesar itu di bagi jumlah anggota artinya per orang “santunan itu” kurang dari Rp.9.000,-, meskipun benar mereka ke acara itu bukan untuk itu, sementara OrKw lain mayoritas hadir demi anggotanya yang diminta untuk “dicacah jiwa” dilengkapi identitas diatas.
Kemudian “Siapa otak dibalik usaha pelecehan terhadap para jurnalis Indramayu dalam acara mulia Bupati Indramayu ini Perlu dikaji dan disadari bersama bahwa selama ini, ternyata ada usaha usaha kearah itu” tutur Drs.Solehuddin Ketua dari Himpunan Insan Pers Indonesi (HIPSI) Kabupaten Indramayu.
Solehudin mengatakan hal itu mungkin karena selama ini para OkWr di GPI terjadi bak api dalam sekam yang dipastikan akan menyala dalam acara halal bila halal ala GPI nanti.
Lain di Indramayu lain pula di Kabupaten Cirebon yang kepala daerahnya sama – sama berasal dari PDIP bupatinya didaulat MINTA MAAF oleh sejumlah besar Jurnalis nya sebab bersamaan hari dengan di Indramayu. Terjadi penghinaan luar biasa terhadap HARGA DIRI wartawan dimana secara tertulis dipasang ditempat umum disebutkan pemberian THR untuk wartawan yang nyatanya berbentuk amplop berisi uang Rp.15.000,- ini memang layak disebut BIADAB oleh siapapun . Namun sebenarnya perlu dikaji mendalam oleh rekan jurnalis disana sebab bukan rahasia umum lagi, bahwa siapa pengendali pemerintahan di Kabupaten Cirebon sesungguhnya Dan siapa serta bermain dengan cara apa dalam menghadapi perhelatan PILKADA 2024 nanti dimana bisa saja terjadi usaha pembusukan dari para pemain busuk dari politisi busuk pula.
Khusus mengenai dana SANTUNAN Bupati Indramayu, sepertinya para wakil OrKw tak ambil pusing ” yang jadi masalah.bagaimana perasaan anggota kita aja.pertama .gagal hari Selasa.Kemudian.Kamis. dan kemudian mendadak dibatasi dan dipindah lokasi sambil berlalu ” labih baik engga lebih bagus.Karena melibatkan daftar anggota.
Lalu bagaimana sikap anggota ..?.Melalui selulernya bang Inos anggota OrKw saat disebut jumlah SANTUNAN Bupati,langsung menolak dan “mohon bang.kalau kumpul di KULCIM bagikan saja ke pengamen atau pengemis disana. Atau terserah buat organisasi “.tuturnya.
Namun bagaimanapun, semoga apa yang terjadi di Indramayu dan Cirebon apa yang terjadi ini selalu jadi cambuk yang menghasilkan barokah bagi para pejuang sosial kontrol yang sejak reformasi bergulir, dunia media cetak khususnya, terus dibunuh satu persatu oleh kelompok oligarki dengan program amalgamasinya ,dan beruntung adanya kemajuan technologi muncul penomena media online yang lebih epektif dan mampu mengalahkan media harian bila individu awaknya memahami kelebihannya.
.(Suherman.Bdg).