Festival Pagelaran Seni Budaya Daerah, Minim Sosialisasi di Jagamukti Surade

Berita Utama, Lifestyle2344 Dilihat

Sukabumi, sinarsuryanews.com – Kegiatan Festival Pagelaran Seni Budaya Daerah dengan Tema “Hiji Tarekah Pikeun Najeurkeun Ajen Inajen Seni Budaya Padalangan Kabupaten Sukabumi Tahun 2019 Binojakrama Padalangan” digelar di lapangan bola Desa Jagamukti, Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Indonesia. Kegiatan Festival diprakarsai oleh Disparbud Kabupaten Sukabumi. Hadir Kadisbudpora, Kabid Budaya dan Olah Raga dan jajaran, Unsur Muspika, TNI AU, AD, POLRI, Satpol PP, MUI, KNPI, para kades se-Kecamatan Surade, OKP, Tokoh pemuda dan lembaga lainya, peserta hadir diwarnai para undangan siswa siswi (SD) Sekolah Dasar.

Festival Pagelaran Seni Sunda tahun 2019, terdiri dari 15 nama- nama dalang dan kecamatan berikut ini di antaranya: 1. Deden Permana Kec. Cikidang, 2. Madi S Permadi Kec. Waluran, 3. Iman Rusmandar, S.Hut.Kec. Kadudampit, 4. Wawan Permana Kec. Ciemas, 5. Candita Permana Kec. Nagrak, 6.A. Kusnanda Kec. Nagrak, 7. Adang Sopyan Kec. Warungkiara, 8. Engkus Kusnandi Kec. Surade, 9. RD.Taten Sujana Kec. Simpenan, 10. Asep Sujana Kec. Simpenan, 11. Yudi Kec. Kalapa Nunggal, 12. Damin Suryadi Kec. Cikembar, 13. Usep K. Sunandar Kec. Cikembar, 14. Dadeng Ginanjar Sunarya Kec. Cikembar dan 15. Suherman Kec. Cikembar.

Kadisbudpora Kabupaten Sukabumi Drs. Iwan Kusdian dalam sambutannya mengatakan bahwa Seni budaya tradisi harus dipertahankan agar mampu mengenal budaya sendiri di Tatar Sunda Sukabumi Jawa Barat, Indonesia, khususnya di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuanratu untuk program Sukabumi yang lebih baik.

Harapannya, rencana tahun berikutnya adalah tahunnya panggung atau Wisata Seni Sunda Daerah yang menjadi aspek kebudayaan dalam mewujudkan pelestarian, pengembangan serta pemanfaatan seni budaya& nilai nilai tradisi di Kawasan Geopark Ciletuh Palabuanratu. Tidak hanya sebatas penanganan keragaman Geologi (Geodiversity) dan keragaman Hayati (Biodiversity) akan tetapi harus juga ditangani keragaman budaya (Culturediversity) melalui program pewarisan dan revitalisasi seni budaya. Salah satunya pelestarian seni Wayang Golek Purwa.

“Kita harus bekerja bersama sama melakukan penyelamatan Geodiversity dan Biodiversity untuk dijadikan potensi pariwisata, tapi kita juga harus konsiten untuk menyelamatkan hasanah seni budaya atau culturediversity di delapan kecamatan yang masuk wilayah pengembangan Ciletuh Geopark, dalam mendukung program “Geopark Ciletuh” agar tetap mendapat pengakuan oleh UNESCO menjadi Geopark Internasional,” tegasnya.

Kadisbudpora terus melakukan identifikasi serta inventarisasi seni budaya khas Kabupaten Sukabumi. Kemajuan teknologi tengah kita hadapi sekarang ini berpengaruh besar terhadap keberadaan seni budaya tradisi, lambat laun dapat merubah sikap dan perilaku masyarakat kearah yang negatif. budaya yang asli yang lemah akan terdesak oleh budaya asing yang kuat bahkan seni budaya daerah lambat laun akan dilupakan bahkan ditinggalkan.

Sebagian generasi muda saat ini lebih bangga menggunakan budaya asing ketimbang budayanya sendiri, fenomena seperti itu tampak pula pada kebudayan lokal/ daerah kebudayaan sunda yang juga merupakan salah satu pendukung kebudayaan nasional. Apabila kita bersikap acuh terhadap dampak akulturasi tadi maka identitas dan jati diri kita akan hilang.

Oleh karena itu kita bersama-sama harus berusaha sedini mungkin agar budaya kita tidak terbawa arus moderenisasi yang tidak sesuai dengan budaya kita khususnya aset Budaya Sunda. Kegiatan-kegiatan seperti ini, diharapkan dapat terus digelar secara berkesinambungan, disertai evaluasi untuk meningkatkan kualitas dan melihat ketertarikan masyarakat terhadap seni budaya tradisi kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi khususnya wilayah kecamatan Surade dan sekitarnya.

“Saya mengajak mari kita bersama-sama untuk tetap menjaga dan melestarikan seni budaya tradisi sebagai salah satu warisan budaya bangsa,” ujarnya. (Kuncyr/Kowasi)