Sinarsuryanews.com = Tanjung Balai, Ebenejer Sitorus SE, anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Partai Hanura, wilayah pemilihan Dapil V yaitu Kab. Batubara, Kab. Asahan, Kota Tanjung Balai, melaksanakan reses Tahap I Tahun 2024 = 2025 kepada konstituennya diKomplek perumahan sijambi dengan agenda penyuluhan kesehatan, Pertanian dan lain = lain. Sabtu, (30/11/2024).
Tampak ratusan masyarakat sangat antusias menghadiri reses politisi dari Partai Hanura itu. Terlihat mendampingi Ebenejer, R Siringoringo, Gun Gun Sembiring dan V Aruan.
Dalam sambutannya, Ebenejer pertama kali mengucapkan terima kasih kepada masyarakat atas kehadiran mereka.
Dirinya menerangkan, tanggal 17 September 2024 dilantik dan telah sah menjadi anggota DPRD Sumatera Utara dari dapil V yaitu Asahan, Tanjungbalai, Batubara.
“Pelantikan saya merupakan ketiga kalinya jadi anggota DPRD Sumatera Utara. Ini berkat Tuhan melalui doa yang saya panjatkan dan doa dari masyarakat, Tentunya saya mensyukuri berkat Tuhan. Artinya, bila kita berdoa dan jika sudah dikehendaki Tuhan pasti terjadi,” ujarnya.
Ebenejer melanjutkan, reses yang dilaksanakan ini merupakan reses pertama. Pria ramah dan gampang tersenyum itu menjelaskan, saat ini dia berada di komisi yang membidangi pertanian dan perkebunan. Karenanya akan ada program bantuan pupuk melalui pokok-pokok pikiran anggota dewan.
Pada kesempatan tanya jawab,salah seorang warga yaotu bapak Gultom, dia juga merupakan seorang pendeta dari gereja pentakosta, berharap dan meminta kepada Ebenezer Sitorus, SE sebagai anggota DPRD Provinsi terpilih dapat membantu keluhkan masyarakat, khususnya tentang ijin berdirinya gereja pentakosta yang sudah lama mengajukan ijin gereja, tetapi belum selesai.
Warga lainnya juga menyampaikan, bahwa disini sangat susah untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dari pemerintah.
Adalagi terkait BPJS Kesehatan, yang mana ketika warga hendak berobat ke rumah sakit ditolak bahkan dioper-oper seperti bola.
Menjawab terkait pupuk, Ebenejer memastikan tahun depan (red, 2025) permasalahan bantuan pupuk dari pemerintah. Selama ini, sebutnya, pendistribusian bantuan pupuk terkendala karena kuota yang tidak tercukupi.
“Sudah ada koordinasi dan solusi yakni penambahan kuota pupuk. Jadi di tahun 2025, masalah pupuk akan teratasi,” ucapnya. (HP)