Kawasan Industri De Prima Terra Diduga Masih Kerap Buang Limbah Cair Dan Cemari Lingkungan Secara Masif, Siapa Berani Menindak ?

Berita Utama, Hukum752 Dilihat

Bandung, Sinarsuryanews.com – Kawasan Industri De Prima Terra masih secara terang – terangan dan sengaja buang semua limbahnya langsung ke parit diduga kuat ada yang tak beres sehingga diduga masih kerap cemari lingkungan secara masif. Jl. Sapan, Tegalluar, Kec. Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (02/07).

De Prima Terra adalah kawasan industri dan pergudangan. Didalam Kawasan ini sudah banyak berdiri PT/CV Manufaktur kimia, tekstil, otomotif, alat berat, jasa engineering, suplier alat kesehatan, bahan bangunan, perusahaan makanan minuman serta banyak berbagai bidang industri lainya dan untuk izinnya sendiri adalah gudang, serta izin pengelolaan limbahnya adalah limbah kering.

Yang menjadi pertanyaan besar dari media ini, De Prima Terra selalu nakal dan beberapa kali ditindak oleh Satgas Citarum harum, pada saat program itu berjalan, begitu juga halnya dari Dinas Lingkungan hidup Kabupaten Bandung, sering sekali sidak kesana, berdasarkan laporan masyarakat, tetapi, sangat disayangkan, hal tersebut belum memberikan efek jera kepada pengelolanya, karena tidak ada tindakan hukum yang tegas dari pemerintah Kabupaten Bandung, ataukah memang pemerintah Kabupaten sendiri, melalui para pejabatnya (Dinas Lingkungan Hidup )sudah kebagian jatah bulanan, atau karena kawasan itu merupakan lahan orang yang paling ditakuti di kabupaten Bandung..?

Hal tersebut, merupakan tantangan bagi Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung, beranikah menegakkan aturan undang undang, maupun perda, serta menindak tegas dan menyeret para pelaku kejahatan Lingkungan ke meja hijau ? Atau hal itu hanya pepesan kosong dan hisapan jempol belaka saja.


Diketahui pada website/artikel yang tersedia pada google, terdapat 25 PT dalam kawasan ini yang masih beroperasi aktif.

Ketika dikonfirmasi mengenai Pengolahan limbahnya, pihak dari De Prima Terra sendiri mengatakan bahwa memiliki sebuah penampungan air untuk seluruh perusahaan yang ada dikawasan tersebut.

“Itu bukan ipal kang, itu penampungan air di seluruh perusahaan yang ada dikawasan, kalo disebut ipal itu bukan lagi standarisasi ipal, nah untuk yang langsung ke selokan itu memang banyak permasalahan, karna ada lubang kecil dan rembes dan selalu bau, yang berhubungan dengan PT. KTM karna DPT dan KTM itu bersebelahan” Ungkap Agus selaku kepala keamanan De Prima Terra.

Selain itu, ia juga mengakui bahwa untuk pembuangan limbah yang langsung ke parit itu tidak berbahaya dikarnakan belum teruji secara klinis.

“Menurut saya ini tidak berbahaya, apalagi jika dilihat secara mata telanjang, karna belum teruji secara klinis, sebab untuk uji lab sendiri itukan bagian dari dinas lingkungan hidup yang menentukan, dan tolong juga untuk rekan² media, kita minta waktu untuk konfirmasi ke polres”. Kata agus kepala keamanan DPT.

Ada juga pengakuan dari pengelola kawasan bahwa di De Prima Terra sendiri tidak ada perusahaan yang mengandung limbah berbahaya, serta tak ada pabrik yang ada hanya pengolahan.

“Di kawasan DPT ini ga ada perusahaan yang mengandung limbah berbahaya apalagi B3, dan ini mah bukan tempat pabrik, ini gudang” Tutur Hendro selaku Pengelola Kawasan Industri DPT.

Ditanya juga oleh awak media, terkait PT. Coy yang sempat ramai sebelumnya, ia mengatakan itu bukan pabrik roti melainkan pengolahan Roti.

“Yah ini tuh gudang, ga ada pabrik, dan itu yang COY bukan pabrik roti, itu pengolahan Roti” Tutup Hendro.

(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *