Pembangunan Gedung Jogja Mekarwangi Memakan Korban Jiwa, Bastian Penyidik Reskrim Polsek Bojongloa Kidul Menolak di Wawancara, Alasannya Belum Kenal dan Sibuk Kerja

Berita Utama1787 Dilihat

Bandung, SinarSuryaNews.com – Proyek Pembangunan Jogja Dept Store yang berlokasi di Jl. Mekar Sejahtera No 10 A RT 05/05 Kelurahan Mekarwangi menelan dua  korban jiwa, akibat tertimpa reruntuhan bangunan. Pada hari Jumat 3 Desember 2021 Pukul 20.45  Wib kecelakaan kerja terjadi diduga kuat para kerja tidak mengunakan Safety K-3 sehingga mengakibatkan kecelakaan kerja, 2 (dua) orang karyawan meninggal dunia tertimpa reruntuhan.


Korban pertama’ atas nama Taupik Hidayat  asal Kuningan (42) tahun pecah kepalanya tertimpah reruntuhan bangunan dan meningal dunia di tempat. Korban kedua atas nama Dadang Kusnandar asal Kuningan (27) tahun mengalami nasib yang sama pecah kepala, Korban dibawa kerumah sakit Imanuel untuk di otopsi, dan permasalahan tersebut sudah ditangani pihak kepolisian Polsek Bojongloa Kidul.

ketika team media mendatangi TKP pada kamis (9/12) sudah tidak tampak lagi police line dan team langsung dihadang security yang sedang berjaga disana dan mengaku bernama asep, dia mengatakan “terkait kejadian kemarin ada 2 orang pekerja meninggal dunia dan perkara ini sudah ditangani oleh pihak Polsek Bojongloa Kidul, silahkan datang saja kesana untuk menanyakan informasi lebih lanjut, karena disini tidak ada orang maupun pihak kantor yang bisa ditemui”, ujarnya.


Ketika di konfirmasi Penyidik Polsek Bojongloa Kidul, langsung mempertanyakan tujuan awak media, meski awalnya sudah dijelaskan kepada unit reskrim (Bastian), dan menyatakan menolak di wawancara dengan alasan belum kenal, banyak kerjaan dan bukan tugas saya menjelaskan, ada pimpinan kanit dan kapolsek, bahkan meluas ucapan apakah mau audit atau melakukan penyelidikan karena propam yang berhak bertanya penyelidikan, “ucap bastian.

Bastian dan rekannya masih kurang paham fungsi dari seorang wartawan atau jurnalis, karena menurutnya wartawan yang ada sudah di kordinir di Humas Polretabes, dan biasanya menerima press realeas. Seharusnya selaku APH harus bisa peka terhadap fungsional wartawan yang sedang meminta keterangan atau informasi seshai dengan tugasnya, namun faktanya masih ada di Polsek Bojongloa Kidul tidak paham fungsi wartawan, yang sudah dibiasakan dengan press realeas dan surat wawancara.

Kapolri Jendral L.Sigit sudah mencetuskan Polri Persisi dan membuat 16 Program Prioritas, salah satunya tentang Pemantapan Komunikasi Publik, agar polri makin ke depan dalam hal melayani mengayomi dan melindungi masyarakat luas. Sementara dibawah masih ada yang kurang piawai dalam memberikan penjelasan kepada wartawan, apalagi masyarakat biasa. (Red)