Indramayu, SinarSuryaNews.com – Peristiwa tragis menimpa Bajri (34) Warga Talun Cirebon Girang, Ia meninggal akibat jatuh dan kepalanya terpanggang besi beton di proyek Mall Pelayanan Publik (MPP) kebanggan Bupati Indramayu yang letaknya tidak jauh dari Mako Polres Indramayu tepatnya didepan Mako Kodim 0616 Indramayu. Sabtu (24/09/2022) .
Peristiwa ini seakan ditutup – tutupi oleh hampir semua pekerja, diduga ada pelarangan dari pihak pelaksana lapangan atau pihak lain yang bertanggungjawab atas Keamanan dan Keselamatan Kerja (K3), sehingga kemudian terjadi simpang siur informasi. 2 orang kuli yang baru turun dari sebuah mobil bak terbuka, dengan wajah lusuh dan raut muka penuh duka menghampiri warung kopi didalam wilayah proyek yang tertutup seng disekelilingnya itu “baru pulang dari Cirebon ya mas” sapa Sinar Surya. seraya menanyakan kondisi korban.
“Ia Pak, tadi dari rumah sakit kita langsung bawa korban ke rumahnya, ga nginep di RSUD Indramayu pak langsung dibawa pulang, ” tuturnya seraya bungkam saat ditanya tentang luka korban dan tidak menjawab pula saat ditanya nama korban.
Hampir dua jam dalam lokasi proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang bernilai Rp 12.236.000.000 ,00 milik Abdi Citra Graha, CV dengan Dirut Achmad Rocyani, barulah diketahui dari sejumlah pekerja yang baru keluar dari bangunan yang sedang dikerjakan bahwa pada pagi hari sekira jam 8.30 korban naik kebagian lantai atas untuk memperbaiki Esteger yang dikhawatirkan robah posisinya akibat hujan angin malam harinya.
Pekerjapun belum banyak yang berani naik ke bagian lantai paling atas sebab kondisi masih basah bekas hujan. Saat kejadian, kebetulan ayah korban yang sama bekerja sejak proyek itu berdiri ,posisinya berada dibawah menyaksikan korban naik kebagian atas, Sang ayah beberapa kali mengingatkan korban agar hati hati mengingat disekitar lokasi itu sangat rumit dan berbahaya karena dimana mana ada besi beton menghadap ke atas.
Karuan saja saat korban terpeleset dan bagian yang diinjaknya ambruk, semua menjerit namun korban dalam waktu perdetik tau tau sudah terjerembab ke bawah setinggi 4 meter dari tempatnya terpeleset. Dan naas bagi korban, ia terjatuh bagian kepalanya dahulu yang menimpa lantai 2 dimana penuh besi beton yang mau tak mau menancap di kepalanya. Sementara saat bagian badan dan kakinya terpelanting besi yang menembus kepalanya turut terbawa beban badannya sehingga saat dievakuasi para pekerja nyawa korban tinggal di tenggorokan.
Tak lama kemudian korban diangkut ambunalce RSUD Indramayu yang jaraknya kurang lebih 4 -5 km dari TKP. Naas bagi korban, ia tak bisa diselamatkan akibat luka berat dikepala dan pendarahan yang luar biasa sehingga ia menghembuskan nafas terakhirnya.
Menurut sejumlah pekerja asal Cirebon yang mengantar korban dari RSUD Indramayu, korban saat sampai ke rumah duka disambut tangis seluruh keluarganya, sementara istrinya yang baru saja melahirkan anak ke duanya dari korban. Sudah pingsan berkali kali sebelum jenazah sampai di rumah duka “almarhum anak baik selama ini dan sopan juga tidak punya utang seperti pekerja lainnya” tutur pedagang langganan almarhum didalam komplek proyek tersebut.
Mafia PROYEK ;
Proyek yang dimenangkan perusahaan tersebut diatas, ternyata sejak awal penuh dilema. Paket ini disebut sebut jatah sebuah Organisasi mitra pemerintah sebab sebenarnya semua paket lelang pengadaan barang dan jasa di Indramayu, sebelum dilelangkan sudah ada kuda hitamnya masing masing. Proyek ini pun dikatakan proses lelangnya terbuka namun dipaksakan pemenangnya pihak yang disetujui oleh pemegang jatah. Itulah sebabnya disebut saat lelang pengatur perusahaan pemenang bernama KBL membawa 4 perusahaan sehingga saat ada peserta lain masuk bernama ABUB , KBL sempat konsultasi kepada pihak pemilik pasilitas. Namun semua bisa dikendalikan sebab konon ABUB punya utang Rp.30 juta kepada KBK mungkin barter dengan utangnya sehingga saat dikalahkan ABUB tidak melakukan sanggahan meski perusahaan pemenang, K3 nya produk lembaga bukan produk kementrian yang baru bisa didapat setelah adanya pelatihan K3 selama 14 hari. Sesuai Undang Undang dan Keppres tentang K3.
Keberadaan KBL selaku pihak yang kasak kusuk saat lelang dan penentuan pemenang seperti yang diisukan tersebut diatas.Ternyata benar adanya, sebab saat wartawan media ini 8 jam setelah kejadian musibah kecelakaan kerja tersebut menemui Dirut Abdi Citra Graha,CV dirumahnya,ia tampak terperanjat dan mengaku baru tau “saya baru dengar sebab hari ini engga kelokasi”. Sebentar saya tanya pak KBL penanggung jawab lapangan. Ucap Achmad Rocyani saat ditemui dirumahnya ia mengenakan kaos putih dan celana pendek warna hijau lusuh.
Menurut Achmad Rocyani, yang bertanggung jawab dilokasi bukan dirinya tapi penanggung jawab lapangan KBL, saat ditanya apa posisi KBL diperusahaannya dikatakannya bukan siapa siapa dan tidak ada dalam akta pendirian perusahaan. Jawaban ini menunjukan bahwa perusahaan tersebut dipinjam pakai oleh KBL Hal ini dibenarkan oleh salah seorang petugas lapangan yang telah dipecat KBL beberapa Minggu lalu “Saya ada disana mewakili papih sebab paket itu jatah papih. Silahkan tulis masalah masalah di proyek itu kalau sudah terbit nanti saya bongkar dimana permainannya”. Tutur Smlni yang dipecat KBL tersebut.
Achmad Rocyani pun membenarkan kalau K3 miliknya dikeluarkan dari lembaga bukan dari kementrian “dimana mana kan berlaku dan diakui pak K3 yang dikeluarkan lembaga itu tak masalah, kalau tidak boleh akan saya bongkar semuanya” tutur Dirut arogan tersebut menunjukan ketidak profeaioalannya dalam dunia jasa kontruksi. Mengenai korban kecelakaan kerja yang terjadi, disebutkannya ia akan mengurus klaim asuransinya “kalau ga salah 25 juta nanti klaimnya”. Pungkas Achmad Rocyani,
Seperti dikatakan SMlni tentang dimana letak permasalahan pengerjaan paket kebanggan Bupati Indramayu tersebut, mungkin diantaranya bisa dilihat dari bahan ukuran dan kwalitas kayu yang dipijak korban apakah sama atau tidak dengan material yang diajukan dalam RAB penawarannya. Mengingat penawaran yang dibuat KBL atasnama perusahaan milik Achmad Rocyani, dinilai kurang rasional sebab nilai pagu awalnyabkonon 14;milyar lebih dan perusahaan milik ABUB sebenarnya yang cukup rasional untuk dijadikan pemenang sebab penawaran rendah itu tidak menjadi jaminan sebagai pemenang.(Herman.Bdg).