BANDUNG, SinarSuryaNews.Com — PT Karya Utama Putra Mandiri mengeluarkan air berwarna coklat pekat yang diduga limbah dari hasil produksi pengolahan emas tersebut, Jum’at (30/10/22).
Air berwarna Cokelat pekat yang keluar dari outpal PT Karya Utama Mandiri ditemukan sekitar jam 10.30WIB dan diabadikan oleh para awak media ketika melewati lokasi pabrik yang berlokasi di Jalan Cicukang No. 60 Kav. F2 , Cigondewah Kaler, Bandung Kulon, kota Bandung.
Saat dikonfirmasi para awak media, General Affair PT Karya Utama Putra Mandiri, David mengungkapkan” Air berwarna hitam tersebut bersumber dari septic tank karena ada kebocoran dan masuk ke saluran outpal, padahal temuan para awak media berwarna cokelat pekat, dimana pada umumnya limbah pengolahan emas pada berwarna cokelat, berbeda dengan limbah textile atau celup. (13/10)
David mengatakan bahwa pada “Tanggal 11 Oktober kemarin, Dinas Lingkungan Hidup kota Bandung yaitu Endang Ridwan melakukan pengambilan sample untuk dilakukan pengecekan di laboratorium,” setiap bulan juga kita selalu di pantau dan di periksa oleh DLH dan satgas Citarum, kalau dari satgas yang sering datang yaitu pak Haris, sambung David kepada awak media, Kamis (13/10/22).
David mengakui kalau mereka memiliki 2 saluran, pertama outpal untuk limbah dititik yang ditemukan air berwarna hitam tersebut. kedua saluran dari kamar mandi dan dari ruang produksi, yang pakai untuk mencuci tangan.
Ketika David juga ditanya tentang adanya kebocoran septic tank dan mengapa debit airnya banyak sekali, bahkan mengalir sampai berjam – jam ? dia mengatakan, mungkin karena septic tank nya besar.
Peltu Aris Susanto Dansub 06 sektor 22 Satgas Citarum harum pada saat dikonfirmasi melalui WA, dia mengatakan sebaiknya besok (14/10/22) kita lakukan pengecekan kembali secara bersama – sama, agar semuanya terang dan tidak ada yang ditutup – tutupi, kami juga sudah pernah lakukan pengecekan, katanya itu berasal dari dari kebocoran septic tank, kami juga sering control.
Ketika Satgas Citarum Harum Sub 06 Sektor 22 yang sebelumnya berada didalam area Pabrik, para awak media menemukan air di parit berwarna merah yang keluar dari saluran yang diduga saluran siluman, padahal sebelumnya dikatakan (David-red) hanya ada 2 titik saluran.
Temuan tersebut sontak membuat Personel Satgas mempertanyakan ke pihak pabrik. Sempat terdengar, apakah ada pekerjaan pengecetan Tanya dari salah satu personel. Entah kebetulan atau jurus ampuh pihak pabrik untuk berkelit yang selanjutnya memanggil tukang cat.
Dihadapan para awak media, tukang cat tersebut menyatakan bahwa tadi kami sedang mencuci rol bekas pengecetan di kamar mandi.
David juga menambahkan kalau yang berwarna merah itu adalah bekas pencucian roll bekas pengecekan dan itu bukan limbah, sempat juga terdengar dari salah satu karyawan yang ikut mendampingi David yang mengatakan kalau bekas pencucian cat itu limbah juga ya? Kalau anggapan kami itu bukan limbah, Berarti kalau kita buang air kecil yang warnanya kuning limbah juga dong.
Akan kah Program Citarum Harum yang sudah berjalan lebih dari 4 tahun akan berhasil, jika masih ada pabrik yang diduga kerap nakal, sengaja menggelontorkan limbah kotornya ke sungai dan apa yang dilakukan oleh pihak DLH ketikan melakukan cross cek ke pabrik, ini masih menjadi pertanyaan dari media ini ? (WN)