Kab. Bandung, Sinarsuryanews.com – Pengerukan BBWS Citarum di nilai tidak manusiawi menimbulkan kontroversi di masyarakat, menurut warga kampung Sukamandi, semenjak ada pengerukan, kami merasa terganggu dan tidak nyaman, karena air yg di gunakan sehari harinya untuk kebutuhan minum, mandi dan ambil wudhu dari lokasi yang sedang di keruk malah keruh dan menimbulkan penyakit gatal – gatal. Jum’at (11/08/23)
menurut ketua RW suka mandi, kami sudah bulak balik mengeluhkan kepada pelaksana proyek, namun tidak ada tanggapan, malah beberapa warga emosi, bila di biarkan akan terjadi demo, agar air bersih yang mengalir ke warga KP. Sukamandi dan KP. suka ati desa Sukaresmi kec Ranca Bali kab bandung agar segera di realisasikan pihak pemborong.
ketika pihak dari PT. Rifki Kurnia Kencana, selaku kontraktor, didatangai warga, mereka mengatakan “Kami akan melakukan pembenahan, supaya pengerukan situ bayongbong tidak membuat air bersih warga keruh,” Kami juga akan mengunakan ijuk dan membuat saluran darurat baru dengan membendung mengunakan terpal, ujar pelaksana lapangan.
Warga lain juga mengatakan bahwa dengan angaran sebesar 5 miliar lebih Yang di keluarkan pemerintah melalui BBWS Citarum, perencanaannya harus matang jangan mengganggu aktifitas warga masyarakat dan pihak kontraktor terkesan tutup mata, akibat ada proyek tersebut, banyak warga terserang penyakit gatal gatal.
Hal lain juga di sampaikan warga masyarakat yang terkena dampak dari proyek, karena rumahnya ada di area situ bayongbong tidak pernah disosialisasikan maupun mendapatkan kompesasi dari pihak kontraktor, kepala desa disini juga terkesan tutup mata, tidak perduli akan masyarakatnya. (Ramdan)