Kab Bandung, SinarSuryaNews.com – CV. Prima Bangun Nusantara Diduga sengaja gelontorkan limbah cair kotor hasil produksi dengan aroma berbau busuk ke sungai. Pabrik Kulit ini berlokasi di Jl. Cilampeni No.22, Kecamatan Katapang tertangkap tangan sedang buang limbah cair olahan produksi, Jum’at (30/09).
Pabrik tersebut mengelola bahan mentah dari kulit sapi untuk membuat jaket dan sepatu, sangat disayangkan limbah kotornya masih cemari sungai disekitarnya. Mirisnya pabrik kulit tersebut berdiri di atas bantaran sungai, diduga tidak memiliki izin pemanfaatan bantaran sungai.
22 September 2022 siang terciduk pabrik kulit membuang limbah cair kotor ke sungai, membuat Dansektor 8 Kol Arm Nur samsudin geram dan perintahkan Dansub 1 Cilampeni Serka Munadi menutup saluran pembuangan serta memberikan teguran pada pemilik pabrik.
Jum’at 30 September 2022 lubang pembuangan limbah ditemukan dititik yang berbeda, tampak menggelontorkan limbah kotor berbau ke sungai, dan membuat Dansektor 8 perintahkan Bamin Peltu Aseng Sujana bersama anggota untuk lakukan penutupan saluran.
Terlebih dahulu, anggota satgas mendatangi pabrik untuk memberitahukan bahwa salurannya akan ditutup, sangat disayangkan pihak pabrik bernama Silvi terkesan mengelak dan beralibi, “kalau yang ada diluar itu adalah saluran dari kamar mandi,” ucap aseng.
Aseng juga mengatakan, “berdasarkan keterangan dari pengelola pabrik yang bernama Silvi, bahwa Wartawan dilarang atau tidak kami terima untuk konfirmasi, kalau tidak ada surat rekomendasi dari DLH Kab Bandung, karena itu telah dipesankan oleh Robby kepada pihaknya saat dikunjungi.
Robby Dewantara DLH Kab Bandung saat dihubungi via Whatsapp, “kalau itu tidak benar, saya saja tidak pernah datang ke pabrik yang ada di desa Cilampeni, “jelasnya.
“Tidak ada perizinan perihal wawancara, jangan percaya pihak pabrik selalu begitu mencatut dan membawa nama saya, lagian juga saya sudah ditarik ke Bidang, itu pernyataan saya, “tegas Robby
Dansektor 8 juga mengutarakan, “bahwa pabrik kulit di Cilampeni itu memang selalu bandal, dulu juga pernah kita temukan dan ditegur, tetapi yang punya pabrik bahasanya melantur, “tuturnya.
“Bilang bahwa kenal dengan banyak Pejabat, kemarin dan hari ini sudah ke 2 kalinya kita tutup, kalau masih membuang juga dari lubang lain, maka kami akan langsung libatkan Gakkum untuk penindakan, “tutupnya. (Red)