PT. Hakatex Diduga Sengaja Buang Limbah Cair ke Selokan, Berdalih Saluran Milik Umum Dan Pabrik Lain

Asep Hakatex : Satgas Boleh Masuk, Wartawan Tidak Bisa Walau Bersama Satgas

Kab Bandung, sinarsuryanews.com – Limbah B3 berwarna yang meluncur deras di sepanjang aliran anak sungai pada hari Senin (09/12) pukul: 17:30 wib diduga limbah tersebut adalah milik PT. Hakatex Sejahtera yang berlolasi di Jl. Moch Toha Km 5,6 Bandung Pasawahan Dayeuhkolot. Security Pabrik mengelak dan berdalih ketika diminta untuk menghubungkan ke manejemen untuk dikonfirmasi, dia mengatakan tidak ada orang yang bisa dikonfirmasi, kecuali pa Adi. Dikarenakan pa adi tidak ada sedang keluar, jadi tidak ada yang bisa ditemui untuk dikonfirmasi. Selang beberapa menit datang Satgas Subsektor 5 Cikapundung Sektor 21 Sertu Odang dan rekannya.

Sertu Odang merasa kaget ketika dicecar beberapa pertanyaan oleh awak media seputaran out pal Hakatex. Dia mengatakan, ”setahu saya bahwa saluran dekat pos di depan itu memang milik PT.Hakatex, berhubung saya juga baru satu bulan di sini, saya belum terlalu menelusuri secara jauh dan tidak begitu paham, saya akan coba kordinasikan terkait limbahnya dengan pak asep, karena dia yang tanggungjawab dalam bidang Limbah.

Dia juga baru mengetahui kalau limbahnya dibuang ke MCAB setelah mendapat keterangan dari asep dan saya juga baru menggantikan posisi dansub yang lama, dan setahu saya pengolahan limbahnya PT. hakatex sudah baik serta tidak ada masalah.

Begitu juga saat dikonfirmasi (10/12), Asep Saepudin HRD perwakilan dari PT. Hakatex membantah kalau yang mengalir dari dalam lokasi pabriknya itu bukan limbah mereka, memang selokan tersebut ada didalam kawasan pabrik kami, perihal air limbah yang mengalir itu berasal dari pabrik lain dan pembuangan milik warga karena pabrik kami sudah baik dalam pengolahan limbah cair industri textile, dan limbahnya juga di buang ke MCAB Cisirung untuk diolah.

Asep juga menjelaskan, pabrik Hakatex sering kena tuding oleh masyarakat sekitar ataupun ormas, karena dianggap pabriknya membuang limbah hitam, maka pabriknya sering digruduk dan dipertanyakan, terkait limbah tersebut yang keluar dari saluran tembok hakatex itu saluran umum, jadi banyak pabrik yang buang lewat saluran sini, dan bukan pabrik saya saja.

”Dulu PT. Hakatex selalu dituding warga buang limbah, makanya atas saran satgas untuk buka tutup saluran saya lakukan, tapi bilamana musim hujan saya buka, sempat Hakatex didemo saat tutup saluran dengan cara membendung, karena banjir di warga,” jelasnya.

”Saya tidak keberatan bila dilakukan cek saluran buang pabrik, tapi hanya satgas saja yang cek, kalau bersama wartawan saya keberatan. Hakatex ini sering didatangin juga kok sama wartawan, intinya saya hanya ijinkan satgas saja yang cek ke dalam pabrik, maaf wartawan tidak di izinkan, satgas nanti bisa kirim poto hasil ceknya kok,” tegas Asep.

Ketika ditanya terkait statment Asep Hakatex keberadaan wartawan yang tidak boleh ikut cek dalam area pabrik bersama satgas, Sertu Odang tidak banyak berkata, dan memberikan jawaban yang terkesan lempar bola panas dan tidak berdaya dengan apa yang dikatakan oleh Asep.

“Ayo kita cek saja dari luar pabrik nanti juga ketemu salurannya mentok dimana, karena dari dalam pabrik tidak diizinkan, saya kembalikan lagi bagaimana pabrik saja, bisa ataupun tidak,” kata Odang.

Sementara di tempat terpisah, setelah melakukan penelusuran dan berdasarkan keterangan pabrik CV. Perajutan Sahabat Bandung yang persis di belakang PT. Hakatex membantah apa yang dikatakan oleh Asep pihak Hakatex. “Tidak ada saluran air umum apapun dikawasan pabrik kami yang melintas ke Hakatex, apalagi saluran Limbah karena disini ketat dan diolah secara maksimal dan pengolahan limbahnya ada didepan pabrik kami,” ungkapnya.

Ada apa dengan Satgas dan PT. Hakatex tersebut yang menimbulkan kecurigaan dan pertanyaan besar. Seharusnya dalam pengecekan pabrik bisa ikut mendampingi, apa apa lagi wartawan. Kenapa Satgas Citarum terlihat lemah dan tidak berkutik terhadap pabrik, saat Asep wakil dari Hakatex melarang wartawan untuk turut melakukan pengecekan. *(Team)